Nama : Fakhri Pratama
NPM : 1C114795
Keals : 2KA34
MAKALAH
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Softskill)
Disusun Oleh :
Anton Fahrizal (11114430)
Fakhri Pratama (1C114795)
Isham Fariz Darari (15114495)
Wymas Wimandanu (1C114338)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
Section 1
A. Pengantar Manajemen Layanan
Untuk
memahami manajemen layanan. Kita mengenal istilah ITSM (Information Technology Service Management,
Manajemen Layanan Teknologi Informasi). Ini adalah sebuah metode pengelolaan
sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif
konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari
pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi.
Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok
tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya.
ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan
memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan
proses (seperti TQM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMMI).
Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu
atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya
penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI
dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
ITSM ini sangat penting bagi perusahaan karena
semakin meningkatnya ketergantungan organisasi perusahaan kepada teknologi
informasi untuk mencapai tujuan strategi dan kebutuhan organisasi menjadi salah
satu pendorong utama pentingnya IT Service Management (ITSM). Dan juga manajemen IT yang buruk menimbulkan prasangka
dari pihak eksekutif/top management tentang kondisi aktual fungsi dan aktifitas
departemen IT. Prasangka ini sering berujung dengan kecurigaan terhadap
anggaran, aktifitas, dan produktifitas aktual dari Departemen IT.Salah satu
yang menwarkan pendekatan untuk manajemen pelayanan IT atau ITSM ini adalah
ITIL (Information Technology Infrastructure Library).
1.
ITIL
(Information Technology Infrastructure Library)
ITIL atau Information Technology
Infrastructure Library adalah suatu
rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta
operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku
yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of
Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang
beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang
menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa
1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi
versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang
berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar
Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Ada lima komponen dari ITIL yaitu :
1.
Service Strategy
2.
Service Design
3.
Service
Transition
4.
Service
Operation
5.
Continual
Service Improvement.
Tujuan ITIL
Tujuan Information Technology
Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek
terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang
dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya,
keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
Peran
ITIL
1.Process Owner
Memastikan cocok untuk tujuan.
2.Process Manager
Monitor dan Prose laporan
3.
Service Owner
Akuntabel untuk pengiriman
4. Service Manager
Bertanggung jawab untuk
inisiasi, transisi dan pemeliharaan.
Section 2
Service Strategy
Topik-topik yang dibahas dalam
tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan,
tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal,
aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi
keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service
Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
Ø Strategi
Generation
Ø Service
Portfolio Management
Ø Financial
Management
Ø Demand
Management
Bagi organisasi TI yang baru akan
mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk
menentukan tujuan atau sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola
layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai
rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini
telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan
untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles,
responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk
meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
Strategi Generation
Terdapat 4 langkah dalam membangun Service Strategy
:
1. Define
the market (Target Pasar)
2.
Develop the offerings (Usulan)
3.
Develop Strategic Assets (Menentukan)
4. Prepare of execution
Empat Strategi 'P':
1.
Perspektif: visi
yang khas
2.
Position:
keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
3.
Plan: bagaimana
provider layanan akan mencapai visi
4.
Pattern: pola
dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok‟ atau
guiding principles‟ atau kebijakan umum‟.
Manajemen Layanan sebagai Aset
Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah
kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan
Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus
dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
a.
kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi
proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
b.
sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan,
modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Section 3
SERVICE DESIGN
Service design ini sangat penting
karena memastikan rencana-rencana Layanan yang akan disediakan (dalam Service
Portfolio) benar-benar sesuai kebutuhan
pengguna, dan mendetailkannya menjadi arsitektur - arsitektur sistem/layanan,
proses - proses, laporan, & dokumentasi. Adapun manfaat-manfaat dari
service design adalah :
•
Menurunkan Total Cost of Ownership (TCO)
•
Meningkatkan kualitas layanan
•
Meningkatkan konsistensi layanan
•
Menimalisir atau bahkan menghindari
risk
•
Kemudahan monitoring & reviewing
kualitas layanan
•
Berkontribusi di dalam pencapaian
Business Objective
Lima Aspek Utama dalam Service Design
•
Solusi layanan baru atau perubahan
•
Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya
Portfolio Layanan
•
Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
•
Proses, peran dan kemampuan
•
Metode pengukuran dan satuan
Tujuan Design Layanan
•
Untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah
disetujui
•
Untuk menunjang sikus layanan IT
•
MengidenITfikasi dan mengelola resiko
•
Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur IT,
layanan lingkungan, arsitektur, kerangka
kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kualitas solusi IT
•
Membangun keahlian dan kemampuan IT
•
Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan
kualitas layanan IT
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar