Minggu, 20 Desember 2015

Tugas Teori Organisasi Umum

Nama  : Fakhri Pratama
Kelas   : 2KA34
Npm    : 1C114795

BEBERAPA PENDEKATAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBAHAS HUBUNGAN ANTARA KEKUASAAN DAN PENGARUH
Kekuasaan
kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent in an interaction between two or more individuals). Jika setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.
Pengaruh
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan. Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Menurut French dan Raven, ada lima tipe kekuasaan, yaitu :
1. Reward power
Tipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkrit adalah ‘jika anda dapat menjamin atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya meningkat, anda dapat menggunkan reward power anda kepada saya’. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa seseorang dapat melalukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan kepada orang lain.

2. Coercive power
Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan. Menurut David Lawless, jika tipe kekuasaan yang poersif ini terlalu banyak digunakan akan membawa kemungkinan bawahan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan atau hukuman yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin bawahan atau karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

3 Referent power
Tipe kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
4. Expert power
Kekuasaa yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diripada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan. Seorang atasan akan dianggap memiliki expert power tentang pemecahan suatu persoalan tertentu, kalau bawahannya selalu berkonsultasi dengan pimpinan tersebut dan menerima jalan pemecahan yang diberikan pimpinan. Inilah indikasi dari munculnya expert power.

5.Legitimate power
Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi. Tipe kekuasaan ini bersandar pada struktur social suatu organisasi, dan terutama pada nilai-nilai cultural. Dalam contoh yang nyata, jika seseorang dianggap lebih tua, memiliki senioritas dalam organisasi, maka orang lain setuju untuk mengizinkan orang tersebut melaksanakan kekuasaan yang sudah dilegitimasi tersebut.
Dari lima tipe kekuasaan di atas mana yang terbaik? Scott dan Mitchell menawarkan satu jawaban. Harus dingat bahwa kekuasaan hampir selalu berkaitan dengan praktik-praktik seperti penggunaan rangsangan (insentif) atau paksaan (coercion) guna mengamankan tindakan menuju tujuan yang telah ditetapkan. Seharusnya orang-orang yang berada di pucuk pimpinan, mengupayakan untuk sedikit menggunakan insentif dan koersif. Sebab secara alamiah cara yang paling efisien dan ekonomis supaya bawahan secara sukarela dan patuh untuk melaksanakan pekerjaan adalah dengan cara mempersuasi mereka. Cara-cara koersif dan insentif ini selalu lebih mahal, dibanding jika karyawan secara spontas termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi yang mereka pahami berasal dari kewenangan yang sah (legitimate authority).

Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan.
Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :

* Persuasi Rasional:
Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan adalah masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.

* Permintaan Inspirasional:
Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.

* Konsultasi:
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.

* Menjilat:
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
* Permintaan Pribadi:
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.

* Pertukaran:
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.

* Taktik Koalisi:
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
* Taktik Mengesahkan:
Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.

* Menekan:
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.

Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
2. DUA BUAH MODEL FISHER DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.     Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
2.     Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu. Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Referensi :

http://waina270809.wordpress.com/2012/03/29/proses-organisasi/

Minggu, 15 November 2015

TUGAS 2.2 TEORI ORGANISASI UMUM 1

Nama          : Fakhri Pratama
Kelas          : 2KA34
Npm           : 1C114795

Bentuk Organisasi yang Diinginkan
            
              Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Ada 4 tipe oraganisasi, yaitu :

1.      Organisasi Garis (Line Organization)
2.      Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
3.      Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4.      Organisasi Panitia (Commit Organization)

            Menurut saya, sebagai seorang Programmer saya lebih memilih tipe organisasi fungsional. Karena tipe organisasi ini menyusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilakukan. Seperti halnya jika kita menjadi ketua untuk membuat sebuah program. Pastinya jika kita ingin membuat sebuah program aplikasi dibutuhkan pembidangan tugas secara jelas dan teratur seperti bidang designer, bidang untuk mengkoding, adapun hardwarenya, dan terakhir yang mengatur semua staff dan bidang tersebut. Organisasi fungsional ini cocok untuk unit produksi, unit pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut namun bidang kegiatannya jelas berbeda.

Faktor-Faktor yang Menentukan Organisasi

·         Dibutuhkan pemimpin yang bisa membagi tugas secara jelas dan benar kepada para staff-staffnya
·         Karyawan atau staff-staff yang benar-benar sudah profesiional di bidangnya masing-masing
·         Dibutuhkan seorang manajer yang handal untuk mengkoordinasikan organisasi ini kearah yang lebih baik lagi walaupun pada organisasi fungsional tidak memerlukan banyak koordinasian.


Contoh Bagan Organisasi Fungsional



Sabtu, 14 November 2015

CV (PERUSAHAAN COMANDITER)

Nama          : Fakhri Pratama
Kelas           : 2KA34
NPM           : 1C114795
            
            CV ialah suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggungi bertanggung jawab secara seluruhnya atau secara solider, dengan satu orang lebih sebagai pelopor uang, dan diatur dalam KUHD. Contoh CV dilingkungan saya ialah CV.Adi rahmat, cv ini menyediakan pelayanan jasa (biro jasa). CV adi rahmat melayani pembuatan SIM,STNK, kehilangan SIM, STNK, dan perpanjang SIM, STNK. Adapun kelebihan dan kekurangan CV antara lain :

KELEBIHAN :
1.      Modal yang dikumpul lebih besar
2.      Kemampuan manajemennya lebih besar
3.      Pendiriannya lebih mudah dibanding PT

KEKURANGAN :
1.      Sebagian anggota/sekutu mempunyai tanggung jawab tak terbatas
2.      Kelangsungan hidupnya tidak menentu
3.      Sulit untuk menarik modal yang pernah ditanam terutama bagi sekutu pemimpin.

KONFLIK DALAM CV

            Didalam CV banyak konflik/masalh yang dihadapi baik dari pelanggan dan organisasinya. Tetapi lebih cendererung kepelayanan dan pelanggan. Contohnya saja bila ada pelanggan/customer yang ingin membuat SIM dan pastinya pada pembuatan SIMnya tidak dihari saat kita mendaftar brangkali 4 atau sampai 5 hari setelah mendaftar baru kita diberangkatkan ketempat pembuatan SIM. Kita tahu bahwa pembuatan SIM melalui CV ini kita bisa menyebutnya menembak SIM. Yaitu pembuatan SiM yang mengikuti tes tertulis saja. Permasalahannya ialah jika ada pembershian ditempat pembuatan SIM jadi para agen-agen yan membantu kita membuat SIM kesulitan untuk mencari orang dalem di tempat pembuatan SIM. Dan tentu saja pembuatan SIM ditunda dihari berikutnya atau dihari lain. Ini bisa menyebabkan pelanggan tidak puas.


            Masalah ini bisa saja mempengaruhi organisasi didalam CV tetapi para staff akan menanyakan kepelanggan apakah ingin digantikan kehari lain atau tidak bila iya pembuatan SIM akan diganti ke hari lain jika tidak CV tersebebut akan kehilangan pelanggan. Dan tentu saja akan jadi bahan cekcok bagi para pelanggan yang lain. Dan solusinya seharusnya atasan dari para staff staff lebih dulu memeriksa informasi di tempat pembuatan SIM  dan pengconfirmasiannya kepada pelanggan CV.

Senin, 12 Oktober 2015

TUGAS 1.1 TEORI ORGANISASI UMUM 2 #

Tenaga Kontrak PT Adistama Gemilang yang tidak diberikan HAK THR

PENDAHULUAN

Ratusan tenaga kontrak PT Adistama Gemilang yang bekerja pada PT Central Java Wood Industri di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (24/8), mogok kerja menuntut THR satu bulan gaji. Para pekerja yang seharusnya memulai aktivitas pukul 07.00 WIB hanya duduk bergerombol di halaman pabrik pengolahan kayu tersebut. Koordinator aksi, Ambarwati, mengatakan selain menuntut pemberian tunjangan hari raya (THR) sebesar satu bulan gaji, mereka juga minta pembayaran upah lembur, uang makan, dan transportasi.
Menurut perjanjian, katanya, selepas masa uji coba enam bulan karyawan berhak mendapatkan masa kontrak minimal satu tahun. Perusahaan juga harus mengutamakan kesejahteraan karyawan dengan memberikan peralatan keselamatan kerja yang memadai, yakni masker dan kaus tangan minimal diganti seminggu sekali. Ambarwati mengatakan, pekerja saat ini hanya diberi THR sekitar 50% dari gaji.
Mogok kerja yang dijaga petugas Polres Temanggung tersebut kemudian dilanjutkan dengan pertemuan antara pihak PT Adistama Gemilang, perwakilan pekerja, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung. Hasil pertemuan menyatakan perusahaan hanya mampu memberi THR sebesar 50%. Manajer PT Adistama Gemilang Boimin mengatakan perusahaan hanya mampu memberi THR paling tinggi 50% dari gaji karyawan. "Tuntutan pekerja agar THR dibayar penuh satu bulan gaji tidak bisa kami penuhi tahun ini, mungkin pada Lebaran tahun depan," katanya. (Ant/OL-01).

KONDISI SAAT INI

Saya belum tau pasti uang THR yang dituntut oleh buruh PT adistama gemilang sudah di bayarkan atau belum. Yang pasti 50% dari gaji THR sudah diberikan dan sisanya PT adistama gemilang berjanji akan diberikan pada lebaran berikutnya seperti perjanjian diatas. Mungkin saja pada lebaran tahun 2012 lalu sudah dibayarkan semua janji PT adistama gemilang ke pada karyawan yaitu 50% THR lebaran yang lalu.

SOLUSI


Menurut saya solusinya adalah dengan cara mediator atau jika dengan cara mediator tidak berhasil juga perlu adanya proses hukum karena disini telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang pemberian THR kepada tenaga kerja. Saya rasa ini adalah solusi yang mungkin bisa menyelesaikan konflik dalam perusahaan ini,ada baiknya berikanlah apa yang menjadi haknya setelah mereka mengerjakan kewajibanya.

REFRENSI   :
http://puputdwiokt.blogspot.co.id/2015/01/perselisihan-buruh-dengar-pekerja.html

TUGAS 1.2 TEORI ORGANISASI UMUM 2 #

CIRI-CIRI, UNSUR, dan TEORI ORGANISASI

PENDAHULUAN
            Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
            Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.[1] Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

A. CIRI- CIRI ORGANISASI

Organisasi Mempunyai Tujuan dan Sasaran Utama Untuk Dicapai Bersama-sama
Artinya, organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama anggota.

Organisasi Mempunyai Aturan
Setiap organisasi mempunyai aturan, aturan tersebut harus ditaati oleh setiap anggota, tujuan aturan tersebut dibuat yaitu supaya organisasi terkendali dan teroganisir.

Organisasi Termanajemen
Seperti pada artikel sebelumnya yaitu Pengertian Tentang Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja, untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja team.

Organisasi terkoordinasi
Mengkoordinasi tugas merupakan salah satu tugas manager atau pimpinan, pimpinan yang baik yaitu pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk dikerjakan, beda dengan ‘bos’ yang hanya terima beres.
Description: organisasi

B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).

Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.

C. TEORI ORGNISASI

Teori Organisasi adalah suatu teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, kajiannya yaitu bagaimana caranya membahas bagaimana sebuah organisasi dalam menajalankan fungsi dan menerapkan visi dan misi organisasi tersebut. Lingkungan kerja suatu organisasi dapat mempengaruhi dan terpengaruh oleh orang di dalam suatu organisasi tersebut.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi yang pernah ada dan berlaku dalam sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Teori itu meliputi organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern. Berikut pembahasan dari jenis teori ogranisasi.

Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional, isinya berupa konsep tentang organisasi dari abad 19, definisi organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan faktor lain yang terjadi karena terlibat kerja sama antar orang.
Teori ini mempunyai efek yang sama yang berkembang dalam tiga dasar anggapan-anggapan, anggapan tersebut yaitu:
§  Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
§  Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika
§  Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Tanggapan dalam teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial sebagai indivudi maupun sebagai bagian kelompok dalam lingkungan kerjanya, dari dasar tanggapan ini teori neoklasik mendifisikan ‘organisasi” memiliki tujuan yang sama.
Teori neklasik dalam hal pembagian kerja diperlukan hal-hal berikut:
§  Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
§  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
§  Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

Teori Organisasi Modern
Herbert Simon menandai teori modern dengan lahirnya gerakan contigency yang menyatakan teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal  dan disederhanakan untuk suatu kajian mengenai kondisi yang dapat diterapkan prinsip saling bersaing.
Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengungkapkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Dalam buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern atau yang bisa disebut sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.

ANALISIS
 Menurut saya organisasi yang baik ialah organisasi yang memenuhi semua ciri-ciri dalam berorganisasi yaitu mempunyai aturan, termanjemen, dan terorganisasi. Dan juga memiliki unsur-unsur organisasi seperti man(orang), kerjasama, tujuan bersama, peralatan, lingkungan, kekayaan alam, dan konstruksi metal.

REFRENSI


Selasa, 24 Maret 2015

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Wakil Rakyat. Apakah Sudah Bertanggung Jawab Kepada Rakyatnya?
Indonesia adalah negara berbentuk republik. Negara republik ada negara dimana tampuk akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden yang dibantu oleh para mentri-mentrinya. Para mentri di indonesia ini adalah bawahan presiden yang mempunyai tugas masing-masing. Tugas para mentri ini atau biasa disebut wakil rakyat adalah membela rakyatnya. Karena prinsip pemilihan para wakil rakyat adalah “dipilih oleh rakyat dri rakyat dan untuk rakyat”. Wakil rakyat indonesia disebut DPRD (dewan perwakilan rakyat daerah). DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah di daerah di indonesia.
          DPRD disebutkan dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 3: “Pemerintahan daerah provinsi, daerah ka bupaten, dan kota mewakili dewan perwakilan rakyat daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum”. DPRD dan wakil rakyat lainnya harus mempunyai peran atau bertanggung jawab atas rakyatnya. Salah satu tugas wakil rakyat adalah mewujudkan aspirasi rakyat. Tetapi dari dulu sampai sekarang apakah DPRD dan DPR sudah berperan atau bertanggung jawab kepada rakyatnya ?
          Namun, survei yang dilakukan Indonesia Network Election Survey (INES) menunjukkan hal yang berbeda. Dalam survei tersebut, anggota DPR hasil Pemilu 2009 tidak berperan dalam merumuskan aspirasi menjadi bentuk kebijakan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Data INES, Sutisna, dalam paparan hasil survei menyebutkan, 42,1 % responden menilai DPR tidak berperan dalam merumuskan aspirasi masyarakat. Sedangkan 34,5 % responden menilai berperan.
“Sisanya, sebanyak 23,4 % menilai anggota DPR RI kurang berperan dalam merumuskan aspirasi masyarakat,” kata Sutisna, di Jakarta, Kamis (5/9/2013) lalu.
...Hampir 65,5 % masyarakat tidak merasakan peran DPR dalam menghasilkan produk undang-undang ataupun pembelaan berpihak pada kesejahteraan masyarakat...
Hasil survei juga menyebutkan bahwa hampir 65 % responden tidak merasakan peran DPR. “Hampir 65,5 % masyarakat tidak merasakan peran DPR dalam menghasilkan produk undang-undang ataupun pembelaan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Ia mengatakan, undang-undang (UU) yang dibuat DPR juga belum sesuai dengan sebagian besar keinginan masyarakat, namun justru lebih menguntungkan segelintir orang. “Sebagai contoh, sampai dengan hari ini banyak UU yang dihasilkan lebih pro-asing,” ujarnya.
Dalam survei itu, “sampling frame” adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Sampel yang diambil sebanyak 8.280 responden di 33 provinsi dengan “margin of error” sekitar 1,1 % dan tingkat kepercayaan 95 %.
Pelaksanaan survei yang dilakukan pada 16 Agustus hingga 30 Agustus 2013 tersebut serta pengumpulan data dengan metode tatap muka langsung menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan informasi.
Kita dapat menarik kesimpulan bahwa wakil rakyat di indonesia tidak beratnggung jawab atas tugasnya mewujudkan aspirasi rakyat. Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah dari pemilihan yang diadakan untuk memilih akil rakyat. Seharusnya masyarakat tidak sembarangan memilih wakil rakyatnya. Plihlah wakil rakyat yang tegas, bertanggung jawab, dan dapat melaksanakan tugasnya.

Daftar Pustaka     :
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/09/18/26866/survei-dpr-sebagai-wakil-rakyat-ternyata-tak-pernah-pro/#sthash.uUYFeEZW.dpbs